Ubun-Ubun, Pusat Perilaku Baik dan Buruk
14.09
By
Unknown
Agama
0
komentar
Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak.
Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar).
Buku Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:
Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan
terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah
daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens;
and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2.
edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N.
L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System,
Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger ,
s. 410-411)
Buku tersebut juga mengatakan: Berkaitan dengan keterlibatannya
dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai
pusat fungsional bagi perilaku menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D.
Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology,
2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)
Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi
dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab
atas perkataan benar dan dusta.
Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi
durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya
dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah
dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.
►►►
Rabalah puncak kepala bayi ketika baru lahir. Rasanya lembut
sekali, saking lembutnya, bahkan banyak orangtua yang tidak berani
menyentuhnya apalagi kalau tampak berdenyut turun naik. Tapi setelah
tumbuh dan dewasa salah satu bagian otak tersebut perlahan akan
mengeras.
Dan rupanya salah satu bagian otak manusia ini juga tidak luput
dari perincian Allah swt. dalam Al-Qur’an. Sangat jelas pada surat
Al-‘Alaq: 15-16, Allah swt mengistilahkannya dengan kata nashiyah dan menyifati kata nashiyah dengan kata kadzibah khathi’ah (berdusta lagi durhaka).
Lalu bagaimana mungkin ubun-ubun disebut berdusta sedangkan ia
tidak berbicara? Dan bagaimana mungkin ia disebut durhaka sedangkan ia
tidak berbuat salah? Prof. Muhammad Yusuf Sakr memaparkan bahwa tugas
bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalah mengarahkan perilaku
seseorang.
“Kalau orang mau berbohong, maka keputusan diambil di frontal lobe yang bertepatan dengan dahi dan ubun-ubunnya. Begitu juga, kalau ia mau berbuat salah, maka keputusan juga terjadi di ubun-ubun.”
“Kalau orang mau berbohong, maka keputusan diambil di frontal lobe yang bertepatan dengan dahi dan ubun-ubunnya. Begitu juga, kalau ia mau berbuat salah, maka keputusan juga terjadi di ubun-ubun.”
Kemudian ia memaparkan masalah ini menurut beberapa pakar ahli. Di antaranya adalah Prof. Keith L More yang menegaskan bahwa ubun-ubun merupakan penanggungjawab atas pertimbangan-pertimbangan tertinggi dan pengarah perilaku manusia. Sementara organ tubuh hanyalah prajurit yang melaksanakan keputusan-keputusan yang diambil di ubun-ubun.
Karena itu, undang-undang di sebagian negara bagian Amerika
menetapkan sanksi gembong penjahat yang merepotkan kepolisian dengan
mengangkat bagian depan dari otak (ubun-ubun) karena merupakan pusat
kendali dan instruksi, agar penjahat tersebut menjadi seperti anak kecil
penurut yang menerima perintah dari siapa saja.
Dengan mempelajari susunan organ bagian atas dahi, maka ditemukan
bahwa ia terdiri dari salah satu tulang tengkorak yang disebut frontal
bone. Tugas tulang ini adalah melindungi salah satu cuping otak yang
disebut frontal lobe. Di dalamnya terdapat sejumlah pusat neorotis yang
berbeda dari segi tempat dan fungsinya.
Lapisan depan merupakan bagian terbesar dari frontal lobe, dan
tugasnya terkait dengan pembentukan kepribadian individu. Ia dianggap
sebagai pusat tertinggi di antara pusat-pusat konsentrasi, berpikir, dan
memori. Ia memainkan peran yang terstruktur bagi kedalaman sensasi
individu, dan ia memiliki pengaruh dalam menentukan inisiasi dan
kognisi.
Lapisan ini berada tepat di belakang dahi. Maksudnya, ia bersembunyi di dalam ubun-ubun. Dengan demikian, lapisan depan itulah yang mengarahkan sebagian tindakan manusia yang menunjukkan kepribadiannya seperti kejujuran dan kebohongan, kebenaran dan kesalahan, dan seterusnya. Bagian inilah yang membedakan di antara sifat-sifat tersebut, dan juga memotivasi seseorang untuk bernisiatif melakukan kebaikan atau kejahatan.
Ketika Prof. Keith L Moore melansir penelitian bersama kami seputar
mukjizat ilmiah dalam ubun-ubun pada semintar internasional di Kairo,
ia tidak hanya berbicara tentang fungsi frontal lobe dalam otak
(ubun-ubun) manusia. Bahkan, pembicaraan merembet kepada fungsi
ubun-ubun pada otak hewan dengan berbagai jenis.
Ia menunjukkan beberapa gambar frontal lobe sejumlah hewan seraya menyatakan, “Penelitian komparatif terhadap anatomi manusia dan hewan menunjukkan kesamaan fungsi ubun-ubun.
Ia menunjukkan beberapa gambar frontal lobe sejumlah hewan seraya menyatakan, “Penelitian komparatif terhadap anatomi manusia dan hewan menunjukkan kesamaan fungsi ubun-ubun.
Ternyata, ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengarauh pada
manusia, sekaligus pada hewan yang memiliki otak. Seketika itu,
pernyataan Prof. Keith mengingatkan saya tentang firman Allah,
“Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud: 56)
Beberapa hadits Nabi SAW yang bericara tentang ubun-ubun, seperti doa Nabi SAW, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu dan anak hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu…”
Juga seperti doa Nabi SAW, “Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya…”
Juga seperti sabda Nabi SAW, “Kuda itu diikatkan kebaikan pada ubun-ubunnya hingga hari Kiamat.”
Apabila kita menyandingkan makna nash-nash di atas, maka kita
menyimpulkan bahwa ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengendali
perilaku manusia, dan juga perilaku hewan.
Makna Bahasa dan Pendapat Para Mufasir
Allah berfirman,
“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang berdusta lagi durhaka.” (Al-‘Alaq: 15-16)
Kata nasfa’ berarti memegang dan menarik. Sebuah pendapat
mengatakan bahwa kata ini terambil dari kalimat safa’at asy-syamsu yang
berarti matahari mengubah wajahnya menjadi hitam. Sementara kata
nashiyah berarti bagian depan kepala atau ubun-ubun. (harunyahya, keajaibanalquran/islampos/berbagaisumber)
0 komentar: